Halo!
Kali ini, aku ngepost tentang cerita fiksi yang pemerannya adalah anak-anak Galaxy.
Semoga kalian suka ya! Dan ini cuman cerita fiksi.
Thanks buat Agent Galaxy, yang namanya udah aku cantumin di cerita kali ini hehe.
BrenDealdi's Story
Dealdi tersenyum malu-malu ketika melihat ipad nya yang berisi direct messages dari cewe yang udah 2 bulan ini dia suka yaitu, Brenda. Direct messages yang berisi pujian tentang kepintaran Dealdi itu lah yang membuat Dealdi tersenyum sendiri, tidak hanya itu Dealdi tersenyum karena dia bisa DMan sama cewe yang ia sukai itu. Tanpa Dealdi sadari, Sukma dan Nissa memperhatikannya.
"Cie banget deh haha. Senyum-senyum gitu sih De? DMan sama Brenda ya?" Kata Nissa to the point
"Hahaha, lol nih Dealdi. Cie deh cie, jadian aja coba." Sahut Sukma bercanda
"Apajeh kalian tuh, dateng-dateng ngagetin gini." Balas Dealdi
"Taulah, yang lagi DMan sama Brenda mah sampe gak sadar kita berdua lagi liatin." Kata Nissa
"Sssst, diemlah hahaha." Balas Dealdi dengan senyum yang malu-malu
"Sekelas coy tetep aja DMan, tinggal ngomong langsung tuh hahaha." Kata Sukma bercanda
"Apasih, ini tuh bales DM yang semalem tau." Balas Dealdi
"Buset deh, nih ya sekarang kamu aja ketemu dia, tinggal bales DMnya sekarang aja tuh haha." Kata Nissa menggoda Dealdi
"Ya gak seru sih, sekalian modus haha." Balas Dealdi dengan penuh tawa
"Wah, Dealdi udah pinter modus ya sekarang mah. haha." Balas Sukma
"Eh udah sih diem, entar tuh Galaxy tuh ribut." Kata Dealdi
"Iye, rempong amat lo dodol." Kata Nissa
Ketika mereka sedang berbincang, ternyata Brenda memperhatikan mereka, dan menguping pembicaraan mereka. Ya kemungkinan Brenda tahu bahwa Dealdi menyukainya. Karena Nissa terlalu peka, maka Nissa tanpa berbasa basi langsung menghampiri meja Brenda, dan Nissa pun bertanya beberapa hal sama Brenda.
"Bren." Kata Nissa
"Apa Nis?" Balas Brenda
"Semalem DMan sama Dealdi ya? hahaha." Tanya Nissa
"Iya haha, kenapa emang, cuman DM biasa aja kok." Balas Brenda
"Ohya? Yakin gak tuh? haha." Kata Nissa
"Hahaha iya." Kata Brenda
Ada sesuatu yang aneh dimata Brenda, entah apakah itu mencirikan bahwa Brenda pun mempunyai rasa yang sama dengan Dealdi? Mungkin saja. Who knows isi hati seseorang itu gimana?
14.00 itulah waktu dimana mereka pulang sekolah. Sejak istirahat tadi Brenda tidak pernah berbicara dengan siapapun dikelas kecuali dengan guru, apa yang sebenarnya terjadi dengan Brenda? Mungkinkah rasa itu? Setiap pelajaran usai, Brenda,Nissa dan Nasya selalu pulang bareng. Siang itu Brenda,Nissa dan Nasya tidak berbicara satu kata patah pun, keadaan sangat hening, apalagi angkot yang mereka tumpangi tidak ada penumpang selain mereka. Diangkot, Brenda memecahkan keheningan itu lewat tawanya yang terbahakbahak.
"Bren kenapa?" Tanya Nasya dengan nada dan wajah yang sangat penasaran
"Ih kepo." Balas Brenda dengan suaranya yang cempreng menggelegar itu
"Halah paling DM dari dealdi kan?" Kata Nisa dengan muka datar
"Ih apasih!" Jawab Brenda dengan muka memerah
"Etapi, kalau cuman DM kenpaa ketawanya cetarrr banget?" Kata Nasya
Nissa merebut handphone Brenda, dan membaca DM dari Dealdi
"Gimana gak mau ketawa Nas? Nih liat aja isi DMnya tentang ngomongin orang sampe keterlaluan banget." Kata Nissa dengan tawa menggoda pada Brenda
"Wah iya, jahaat kamu Bren, masa DMan sama Dealdi ngomonginnya Boban sih? hahahaha lawak tau gak." Kata Nasya
"Ih apasih ih kalian tuh," Kata Brenda
"Oiya btw, kamu suka ya sama Dealdi?" Tanya Nissa
"Enggaklah, cuman temen doang kok." Kata Brenda
"Ciyus? Cungguh? Miapa?" Tanya Nasya
"Iya ih kalian tuh ihhhh." Balas Brenda dengan muka yang sangat merah
"Kalau gak suka, entu muka kenapa merah? haha." Goda Nissa
"Ih udah sih hahaha." Jawab Brenda
Nissa meminjam handphone Brenda, dengan alasan ingin sms ke Ibunya, padahal dia ingin mencari tahu sesuatu. Setelah mengoprek handphone Brenda, akhirnya Nissa bisa menyimpulkan sesuatu yang ada dihati Brenda.
"Bren, aku mau kamu jawab jujur. Kamu suka kan sama Dealdi?" Tanya Nissa
"Enggak." Jawab Brenda
"Ini apa? Ini curhatan kamu di Memopad kan? hahaha." Kata Nissa menjebak
"Hah? Jadi kamu buka-buka memopad aku? Ih nyebelin banget." Kata Brenda
"Nah, Bren. Kamu gak bisa ngelak lagi ya." Kata Nasya
"Hmm, iya. Iya aku punya rasa sama Dealdi. Tapi aku seharusnya gak boleh suka sama dia!." Kata Brenda
"Kenapa? Dealdi pinter,baik,ganteng hm lumayan sih. kenapa sih?" Tanya Nasya
"Soalnya.. hmm." Kata Brenda
"Nissa tau. Karena Tusita suka sama Dealdi gitu?" Tanya Nissa menebak
"Gimana kamu bisa tau?" Tanya Brenda
"Keliatan kok dari matanya. Bren, suka sih boleh aja tapi hanya sekedar suka. Toh Tusita juga sekedar suka kan? Dan kenapa kamu nyembunyiin sih Bren? Kita itu sahabat kamu." Kata Nissa
"Maafin aku, tapi aku gak bisa cerita. Perasaan aku gakbisa aku ceritain Nis,Nas." Kata Brenda
"Iya emang sih, cuman lain kali, kalau kamu punya sesuatu tentang perasaan kamu, ya seenggaknya kamu bisa cerita dikit dan cerita itu lah yang membuat kita bisa lebih nyaman Bren." Kata Nasya
Keheningan pun kembali terjadi. Entah apa yang terjadi tadi. Brenda dan Dealdi sama-sama mempunyai rasa, tetapi mereka berdua tidak saling mengetahui. Who knows, perasaan seseorang, ada kalanya perasaan itu abstrak dan ada kalanya perasaan itu Netral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar